Rekan-rekanku tercinta...
Setiap tahun, pihak
Puskesmas melaksanakan imunisasi di SD, khususnya di kelas bawah, yaitu
kelas 1 dan 2. Selain itu, pada awal tahun pelajaran, petugas dari
puskesmaspun melakukan pemeriksaan gigi, kuku, telinga dan sebagainya
kepada anak-anak yang baru masuk SD, kelas 1 tentunya.
Untuk
siswa-siswa kelas 1 di kota, mungkin bertemu atau berinteraksi dengan tenaga
medis; dokter, bidan atau perawat bukan peristiwa yang menakutkan, atau
hal biasa. Namun tidak bagi anak-anak didikku di kelas 1(beberapa tahun yang
lalu), yang berada di desa terpencil. Bila tidak dipersiapkan, bisa-bisa
pada saat bidan datang ke sekolah datang untuk melakukan skrining,
memeriksa gigi, mengukur tinggi badan, berat badan dan sebagainya,
walau tidak dilakukan suntikan , suara tangisan yangbersahut-sahutan akan
terjadi, atau kegaduhan dapat berlangsung, yang pasti akan mengganggu
kelancaran pemeriksaan tersebut. Bila hal itu terjadi, saat waktu mendatang
diadakan imunisasi, akibatnya bisa jadi banyak anak yang tidak berangkat,
karena takut disuntik. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, ketika
jadwal skrining telah dibagikan ke sekolah, anak-anak didikku diajak
bercerita tentang kegiatan yang berhubungan dengan hal itu, misal tentang
kebersihan kuku, gigi dan sebagainya. Dan saat pelaksanaan, sebagai rasa
terima kasih atas ketertiban mereka, saya bagikan sekedar jajan. Biasanya
anak-anak akan gembira, dan seakan lupa beberapa saat sebelumnya sempat deg-degan
bertemu bidan atau petugas puskesmas yang memeriksa.
Demikian
juga, saat suntikan imunisasi diadakan, baik campak, DT atau TT, saya akan
melakukan hal yang sama, yaitu memberi jajan sesudah pelaksanaan
imunisasi, sehingga anak-anak lupa rasa sakit saat disuntik. Alhamdulillah
hampir setiap dilakukan imunisasi selalu berjalan lancar. Kata seorang
bidan yang pernah mendapat tugas imunisasi disekolahku, kata beliau :
tidak gaduh.Bagaimana rekan-rekan, pengalaman imunisasi di sekolah Anda? Silahkan
berkomentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar